cover
Contact Name
Mumuh Mulyana
Contact Email
jurnal.ibik@gmail.com
Phone
+622518337733
Journal Mail Official
redaksi.jadkes@gmail.com
Editorial Address
Kampus IBI Kesatuan Jalan Ranggagading No. 1 Kampung Gudang, Bogor Tengah
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Abdimas Dedikasi Kesatuan
ISSN : 27457508     EISSN : 27457508     DOI : https://doi.org/10.37641/jadkes
Jurnal Abdimas Dedikasi Kesatuan adalah media ilmiah yang independen bagi para Dosen dan Peneliti di bidang Pengabdian Kepada Masyarakat. Terbit dua kali dalam setahun, pada bulan Juni dan Desember. Mempublikasikan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam arti luas. Dikelola oleh LPPM IBI Kesatuan
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2021): JADKES Edisi Januari - Juni 2021" : 9 Documents clear
PKM Pelatihan Strategi Pengembangan Bauran Pemasaran Untuk Peningkatan Omzet UMKM Nurendah, Yulia; Mekaniwati, Ani; Maulina, Dwi
Jurnal Abdimas Dedikasi Kesatuan Vol 2 No 1 (2021): JADKES Edisi Januari - Juni 2021
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.856 KB) | DOI: 10.37641/jadkes.v2i1.428

Abstract

The marketing aspect plays a very important role. Products that are preferred by consumers, setting the right price, choosing the right location and distribution channels, and the right promotion will be able to increase business performance in terms of marketing and turnover earned. Marketing Mix Development Strategy Training for Increasing MSME Turnover aims to 1) Increase knowledge and understanding regarding product development in terms of variant, packaging, size, brand and quality. 2) Increase knowledge and understanding regarding product pricing that attracts consumers. 3) Increase knowledge and understanding regarding the development of distribution channels and selection of appropriate business locations. 4) Increase knowledge and understanding regarding the development of promotional strategies To carry out these activities, several training methods are used, namely: Lecture Method, Question and Answer Method, and Simulation Method. This simulation method is very important given to the training participants to provide the opportunity to practice the training material obtained. The hope is that the training participants will really master the training material received, know their level of ability to apply entrepreneurial activities technically and then identify the difficulties (if they still exist) to be solved later. The evaluation of the success of this training shows the following data: as many as 81% of MSME participants / players can understand well the activities of implementing the marketing mix development training, 76% of MSME participants / players are able to practice marketing mix development, As many as 78% of MSME participants / players are willing to socialize their abilities development of the marketing mix to colleagues. Taking into account these data, it can be concluded that the training success indicators that have been set at the beginning get optimal results and reach the target. Key words: marketing mix
Pkm Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Harga Pokok Produksi Pada PT. Damar Bandha Jaya Wahyudi, Muhamad Ilham; Putri, Wulan Wahyuni Rossa
Jurnal Abdimas Dedikasi Kesatuan Vol 2 No 1 (2021): JADKES Edisi Januari - Juni 2021
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37641/jadkes.v2i1.473

Abstract

PKM ini bertujuan untuk mendampingi penerapan perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) dan membandingkan dengan perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dengan menggunakan metode Full Costing. Hasil PKM ini diharapkan akan menjadi acuan dalam penetapan harga pokok produksi dan memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai penerapan metode ini dalam perusahaan manufaktur. Metode pelaksanaan PKM ini adalah dengan observasi dan pemaparan secara deskriptif kuantitatif. Hasil perhitungan menggunakan metode Activity Based Costing menunjukkan hasil lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan metode Full Costing pada jenis Chicken Karage, kecuali pada jenis Chicken Grilled. Perbedaan yang terjadi ini disebabkan karena pembebanan biaya overhead pada masing-masing jenis ayam.
Pendampingan Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Emkm Dalam Penyajian Laporan Keuangan Umkm Sebagai Salah Satu Dasar Pengajuan Kredit Pinjaman Bank Krismayanti, Elsa; Marlina, Tri
Jurnal Abdimas Dedikasi Kesatuan Vol 2 No 1 (2021): JADKES Edisi Januari - Juni 2021
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37641/jadkes.v2i1.474

Abstract

Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan sektor usaha yang paling banyak dijalani oleh masyarakat Indonesia. UMKM merupakan salah satu penggerak perekonomian bangsa karena mampu menciptakan lebih besar pertumbuhan dan penyerapan tenaga kerja sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara berkesinambungan. Usaha mikro, kecil, dan menengah memiliki peran penting terhadap pertumbuhan ekonomi dan keberadaannya mampu memberikan dampak secara langsung terhadap kehidupan masyarakat menengah ke bawah. Pendampingan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai laporan keungan untuk UMKM berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas, Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM) juga dapat diterapkan oleh UKM dalam menyusun laporan keungan. Karena dengan laporan keuangan dapat mengetahui posisi keuangan dan kinerja perusahaan. Objek PKM ini adalah UMKM CV Rafila. Dalam artikel PKM ini diuraikan secara rinci mengenai tahap-tahap menyusun laporan keuangan. Hasil pendampingan menunjukkan bahwa UMKM CV Rafila belum memiliki laporan keuangan yang sesuai Standar Akuntansi Keungan Entitas, Mikro, Kecil,dan Menengah.UMKM CV Rafila hanya membuat pencatatan keuangan yang sangat sederhana dan tidak menggunakan laporan keuangan sebagai dasar untuk memperoleh tambahan modal dari pihak pendanaan / bank. Kata Kunci : UMKM, Laporan Keuangan, SAK EMKM.
PENDAMPINGAN EVALUASI KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN PSAK N0. 16 PADA CV. JAGOR JAYA Natalia, Natalia; Iriyadi, Iriyadi
Jurnal Abdimas Dedikasi Kesatuan Vol 2 No 1 (2021): JADKES Edisi Januari - Juni 2021
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37641/jadkes.v2i1.475

Abstract

CV. Jagor Jaya merupakan salah satu perusahaan industri yang memproduksi folding gate, pintu harmonika serta berbagai jenis produk yang berkaitan dengan peralatan bahan bangunan seperti pipa pvc, selang serta aksesoris pintu lainnya. Hal tersebut mengakibatkan aset tetap merupakan salah satu faktor pendukung yang memiliki peranan penting dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan. Akibatnya apabila terjadi ketidaksesuaian dalam perlakuan akuntansinya dapat menimbulkan salah saji yang cukup material. Pendampingan ini bertujuan untuk membandingkan keseuaian perlakuan akuntansi aset tetap perusahaan serta penyajiannya dalam laporan keuangan CV. Jagor Jaya berdasarkan PSAK 16. Metode pendampingan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menguraikan identifikasi masalah secara rinci dan sitematis pada perbandingan antara hasil riset lapangan yaitu berupa kebijakan akuntansi pada setiap laporan keuangan perusahaan dengan kebijakan akuntansi yang berlaku secara umum yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 16. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil pendampingan menunjukkan bahwa perlakuan akuntansi CV. Jagor Jaya belum sepenuhnya sesuai, adanya ketidaksesuaian perlakuan akuntansi CV. Jagor Jaya berdasarkan PSAK 16 seperti terjadinya kesalahan dalam pengakuan pengeluaran yang mengakibatkan kesalahan dalam penyajian nilai perolehan dan beban penyusutan aset tetap pada laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan beberapa biaya yang tidak termasuk kedalam pengukuran aset dan aset tetap yang telah habis masa manfaatnya namun tetap digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan sehari-hari perusahaan. Perusahaan tidak mengakui inventaris kantor yang masa manfaat nya lebih dari satu tahun sebagai aset tetap. Metode penyusutan yang digunakan oleh perusahaan adalah metode garis lurus. Pada tahun 2018, tidak terjadi penambahan ataupun pengurangan aset. Pada pengungkapan, perusahaan belum menerapkan pelaporan secara rinci mengenai aset tetap dalam catatan atas laporan keuangan. Namun, berdasarkan hasil konfirmasi, perusahaan menganut principle-based yang lebih mengandalkan pada prinsip dan pertimbangan (judgement) manajemen.
PKM EVALUASI PADA IMPLEMENTASI PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA (PSAK 45) PADA YAYASAN UNTUK SEGALA BANGSA DAN YAYASAN PONDOK AKAR Yandira, Cesya Sevie; Herawati, Heti
Jurnal Abdimas Dedikasi Kesatuan Vol 2 No 1 (2021): JADKES Edisi Januari - Juni 2021
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37641/jadkes.v2i1.476

Abstract

Di Indonesia lembaga nirlaba merupakan perkumpulan yang memiliki susunan organisasi yang memiliki tujuan untuk kesejahteraan sosial, keagamaan dan kemanusiaan. Pelaporan keuangan menjadi alat untuk pengakuan, penyajian serta pengungkapan mengikuti standar yang berlaku lainnya. Pelaporan keuangan sudah menjadi bagian yang penting disertai dengan pertumbuhan dan perkembangan organisasi yang semakin meluas. Tujuan PKM ini adalah Untuk mengevaluasi kesesuaian laporan keuangan Yayasan Untuk Segala Bangsa dan Yayasan Pondok Akar dengan PSAK No. 45. PKM dilkaukan pada Yayasan Untuk Segala Bangsa dan Yayasan Pondok Akar yang berlokasi di Jl. Jurang No. 28, Desa Tugu Utara Cisarua. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa penyusunan laporan keuangan pada Yayasan Untuk Segala Bangsa hanya membuat Laporan Neraca/ Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Rugi Laba/Laporan Aktivitas. Dan pada Yayasan Pondok Akar hanya menuliskan pemasukan dan pengeluaran kas saja, dan belum membuat laporan keuangan sama sekali. Hal ini terjadi karena kurangnya sumber daya manusia yang terampil. Penyajian laporan keuangan Yayasan Untuk Segala Bangsa telah sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 namun belum sepenuhnya, karena yayasan belum membuat Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan, dan ada beberapa point mengenai pemisahan spesifikasi mengenai aset neto yang belum dilakukan oleh yayasan ini. Pada Yayasan Pondok Akar belum menerapkan PSAK No. 45 maka dapat dikatakan yayasan ini belum sesuai secara penuh.
PENDAMPINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PENDEKATAN FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING Amarulloh, Harry; Nuraini, Airin
Jurnal Abdimas Dedikasi Kesatuan Vol 2 No 1 (2021): JADKES Edisi Januari - Juni 2021
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37641/jadkes.v2i1.477

Abstract

Pendampingan ini dilakukan pada UMKM pengrajin sepatu bos Iwan, usaha ini bergerak di bidang manufaktur yaitu pembuatan sepatu yang berada di Desa Ciapus, Kecamatan Ciomas, Bogor. Tujuan dari pendampingan ini adalah (1) untuk mengevaluasi perhitungan harga pokok produksi yang telah dilakukan UMKM, (2) untuk memberikan pendampingan bagaimana perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full costing dan variable costing, (3) untuk mengevaluasi perbedaan perhitungan harga pokok produksi menurut UMKM dengan metode full costing dan variable costing, (4) untuk mengevaluasi bagaimana perbedaan penentuan harga jual menurut perusahaan dengan metode cost plus pricing. Metode evaluasi yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh UMKM pengrajin sepatu bos Iwan masih sederhana dan tidak terperinci. Dalam melakukan perhitungan haga pokok produksi UMKM hanya memperhitungkan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung saja. Selain itu terdapat biaya overhead pabrik berupa bahan penolong yang salah diperhitungkan kedalam biaya bahan baku. UMKM bos Iwan juga tidak memperhitungkan biaya overhead pabrik variabel seperti biaya listrik, gas, perawatan mesin dan kendaraan, serta biaya overhead pabrik tetap seperti biaya depresiasi mesin dan kendaraan. Adapun saran untuk UMKM bos Iwan yaitu sebaiknya UMKM bos Iwan menggunakan metode full costing dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi karena metode ini memperhitungkan seluruh biaya yang dikeluarkan pada saat proses produksi sehingga informasi yang dihasilkan menjadi lebih akurat dan biaya yang dikeluarkan mencerminkan biaya sesungguhnya. Selain itu dapat membantu UMKM dalam menetapkan harga jual produk serta memaksimalkan laba yang diinginkan.
PKM ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL Hannifah, Sul; Jasmadeti, Jasmadeti
Jurnal Abdimas Dedikasi Kesatuan Vol 2 No 1 (2021): JADKES Edisi Januari - Juni 2021
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37641/jadkes.v2i1.478

Abstract

Peranan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di perekonomian nasional terhitung cukup besar, pelaku UMKM diharapkan mampu bertahan di negeri sendiri, serta bersaing di pasar global. Manajer perusahaan harus mampu mengambil keputusan-keputusan yang terbaik berkaitan dengan peningkatan laba usaha. Laba yang diharapkan perusahaan bergantung pada perhitungan harga pokok produksi yang benar. Perhitungan harga pokok produksi merupakan bagian penting dalam perusahaan karena berpengaruh untuk menetapkan harga jual dan laba suatu produk. Untuk menghindari kesalahan yang terjadi di dalam memperhitungkan harga pokok produksi dan harga jual diperlukan metode yang tepat, metode yang tepat digunakan adalah metode full costing karena metode ini memperhitungkan semua unsur biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Tujuan PKM ini adalah untuk mengetahui perhitungan biaya produksi dalam menetapkan harga jual. PKM dilakukan di UMKM Mulyadi Shoes yang beralamat di Kampung Sindang Barang Desa Pasir Eurih, Kecamatan Taman Sari RT/01 RW/04. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil PKM menunjukkan, berdasarkan metode perhitungan UMKM harga pokok produksi yang dikeluarkan per unit adalah sebesar Rp 16.075,00. Sedangkan dengan metode full costing, harga pokok produksi yang sesungguhnya adalah Rp 16.337,00. Pengusaha menetapkan harga jual per unit adalah sebesar Rp 18.000,00. Sedangkan harga jual dengan konsep biaya total dengan metode full costing adalah sebesar Rp 18.713,00. Maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan perhitungan harga pokok produksi dan harga jual dari kedua metode tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya perhitungan harga pokok produksi dan harga jual lebih baik menggunakan metode full costing, karena dengan menggunakan metode full costing hasil perhitungannya akan lebih akurat.
Uji Kompetensi Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran Di SMK Telekomedika Bogor Listari, Sinta
Jurnal Abdimas Dedikasi Kesatuan Vol 2 No 1 (2021): JADKES Edisi Januari - Juni 2021
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.625 KB) | DOI: 10.37641/jadkes.v2i1.923

Abstract

Uji Kompetensi Keahlian (UKK) merupakan bagian dari intervensi Pemerintah dalam menjamin mutu pendidikan pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan. Pelaksanaan UKK bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa pada level tertentu sesuai Kompetensi Keahlian yang ditempuh selama masa pembelajaran di SMK. UKK dilaksanakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian praktik yang menguji aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap pada 1 event. UKK dapat dilaksanakan menggunakan standar yang ditetapkan oleh industri, Lembaga Sertifikasi Profesi, dan/atau perangkat uji yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di tempat-tempat uji kompetensi. Satuan pendidikan yang menyelenggarakan UKK harus dinyatakan layak sebagai tempat uji kompetensi oleh koordinator Ujian Nasional Tingkat Provinsi atau Lembaga Sertifikasi Profesi. Sebagaimana tahun sebelumnya, nilai UKK akan diperhitungkan sebagai Nilai Ujian Sekolah untuk mata pelajaran kompetensi kejuruan. Perangkat UKK yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersifat terbuka dan peserta uji dapat berlatih menggunakan perangkat ujian tersebut sebelum pelaksanaan ujian. Secara umum perangkat Uji Kompetensi Keahlian terdiri atas : (1) Soal Praktik Kejuruan (SPK) adalah berupa penugasanbagi peserta uji untuk membuat atau proses dan mengerjakan suatu produk/jasa; (2) Pedoman Penilaian Soal Praktik (PPSP) adalah instrumen yang digunakan untuk pemberian skor setiap komponen penilaian. Lembar penilaian memuat komponen penilaian, sub-komponen penilaian, pencapaian kompetensi, dan kriteria/rubrik penilaian; dan (3) Instrumen Verifikasi Penyelenggara Ujian Praktik Kejuruan (InV) adalah instrumen yang digunakan untuk menilai kelayakan satuan pendidikan atau institusi lain sebagai tempat penyelenggaraan ujian Praktik Kejuruan. Instrumen verifikasi memuat standar persyaratan peralatan utama, standar persyaratan peralatan pendukung,standar persyaratan tempat/ruang serta memuat persyaratan penguji yang terdiri atas penguji internal dan eksternal. Kata Kunci : Kompetensi, Pembelajaran, Siswa
Penerapan Hukum Bisnis Sebagai Upaya Menstimulus Kinerja Umkm Dalam Perspektif Marketing Noor, Tubagus Dicky Faldy Syahid; Nurendah, Yulia; Suardy, Weman
Jurnal Abdimas Dedikasi Kesatuan Vol 2 No 1 (2021): JADKES Edisi Januari - Juni 2021
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37641/jadkes.v2i1.1179

Abstract

Micro, Small, and Medium Enterprises are business activities that are able to expand employment opportunities and provide broad economic services to the community, and can play a role in the process of equity and increase people's income, encourage economic growth and play a role in realizing national stability. MSMEs need knowledge related to the legalization of designs, packaging, for example the procedures for registering products for Trademarks, Copyrights, Industrial Designs and brand disputes. Keywords: Legality, Micro, Small, and Medium Enterprises, SWOT

Page 1 of 1 | Total Record : 9